Surah 4: An-Nisa’ (144)

Larangan Menjadikan Orang Kafir sebagai Wali

Surah 4: An-Nisa’ (144)


Ayat 144

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْكَـٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَـٰنًا مُّبِينًا

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Adakah kamu hendak mengadakan alasan yang terang nyata bagi Allah untuk (menyeksa) kamu?

Allah Swt melarang hamba-hamba-Nya yang beriman mengambil orang-orang kafir sebagai wali. Maksud wali dalam ayat ini ialah bersahabat dengan mereka, setia, ikhlas dan menyimpan rasa cinta, saling memberi nasihat serta membuka rahsia orang-orang mukmin kepada mereka. Dia memperingatkan orang-orang beriman terhadap seksaan-Nya jika mereka melanggar laranganNya. Firman-Nya: 

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Sesiapa berbuat demikian, nescaya terlepaslah dia daripada pertolongan Allah, kecuali kerana (siasat) memelihara diri daripada sesuatu yang ditakuti daripada mereka. Dan Allah memperingatkan kalian akan diri-Nya. 

Ali ‘Imran 3:28