Surah 3: Ali ‘Imran (156 – 157)

Larangan Menyerupai Orang Kafir dalam Penyesalan

Surah 3: Ali ‘Imran (156 – 157)


Ayat 156

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقَالُوا۟ لِإِخْوَٰنِهِمْ إِذَا ضَرَبُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَوْ كَانُوا۟ غُزًّى لَّوْ كَانُوا۟ عِندَنَا مَا مَاتُوا۟ وَمَا قُتِلُوا۟ لِيَجْعَلَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ حَسْرَةً فِى قُلُوبِهِمْ ۗ وَٱللَّهُ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang telah kufur dan berkata kepada saudara-saudaranya apabila mereka pergi mengembara di muka bumi untuk berniaga, atau keluar berperang (lalu mati atau terbunuh): “Kalau mereka tinggal bersama-sama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh”. (Apa yang mereka katakan itu tidak ada faedahnya) bahkan akibatnya Allah menjadikan (kesan perkataan dan kepercayaan mereka) yang demikian itu: penyesalan dalam hati mereka. Dan (ingatlah), Allah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Allah sentiasa melihat akan segala yang kamu lakukan.

Allah Swt melarang dan mengingatkan orang-orang Mukmin agar tidak menyerupai orang-orang kafir di dalam akidah mereka yang sesat. Hal ini boleh diketahui melalui percakapan mereka tentang saudara-saudara mereka yang mati dalam perjalanan menuju ke suatu tempat atau dalam pertempuran dengan mengatakan, “Kalau mereka tinggal bersama-sama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh”

Perkataan seperti itu adalah perkataan bodoh dalam agama dan suatu kesesatan dalam keimanan. Oleh itu, Allah Swt menjadikan keyakinan yang rosak dalam diri mereka itu menambahkan lagi penyesalan mereka atas orang-orang yang mati dibunuh atau yang terkena musibah. 

Allah Swt membantah dengan mengatakan bahawa hak penciptaan hanyalah milik-Nya dan kepada-Nya kembali segala sesuatu. Oleh itu, orang-orang kafir (munafik) yang tidak beriman kepada qadha’ dan qadar-Nya, maka bertambahlah musibah mereka. 

Manakala orang-orang Mukmin pula mengetahui bahawa perkara itu terjadi dengan takdir Allah Swt, sehingga Allah Swt memberikan hidayah dan meneguhkan hati mereka serta meringankan musibah tersebut. 

Ayat 157

وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Demi sesungguhnya! Jika kamu terbunuh pada jalan Allah (dalam perang Sabil), atau kamu mati (mati biasa – semasa mengerjakan kebajikan umum), sesungguhnya keampunan dari Allah dan rahmatNya adalah lebih baik (bagi kamu) dari apa yang mereka (orang-orang kafir dan munafik) itu himpunkan (meliputi segala jenis kesenangan hidup).

Allah Swt memberikan khabar gembira kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahawa Dia memilih yang terbaik kepada mereka. Allah Swt akan mengampuni dan merahmati mereka sekiranya mereka mati pada jalan Allah Ta’ala. 

Balasan daripada Allah Swt adalah jauh lebih baik daripada harta dunia yang dikumpul oleh orang-orang kafir. Kesan cinta dunia inilah yang menyebabkan mereka takut untuk ikut berperang pada jalan Allah Ta’ala.