Ilah Selain Allah Swt Tidak Akan Dapat Memberi Manfaat ataupun Mudharat
Surah 17: Al-Isra’ (56 – 57)
Ayat 56
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱلَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِۦ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ ٱلضُّرِّ عَنكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا
Katakanlah, “Panggillah mereka yang kamu anggap (ilah) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya.”
Allah Swt memerintahkan Rasulullah saw memberitahu orang-orang musyrik agar tidak menyembah tuhan selain-Nya. Sesungguhnya sembahan-sembahan itu tidak dapat memberi sebarang manfaat atau mudarat kepada mereka.
Ayat 57
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ ٱلْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُۥ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُۥٓ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
Orang-orang yang mereka seru itu, masing-masing mencari jalan mendampingkan diri kepada Rabb mereka (dengan berbuat ibadat), sekali pun orang yang lebih dekat kepada Rabb mereka, serta mereka pula mengharapkan rahmat-Nya dan gerun takut akan azab-Nya, sesungguhnya azab Rabbmu itu, adalah (perkara yang mesti) ditakuti.
Dalam Tafsir Ibnu Kathir, dinyatakan bahawa maksud ayat, “Orang-orang yang mereka seru itu, masing-masing mencari jalan mendampingkan diri kepada Rabb mereka,” ialah Nabi Isa as, para malaikat dan ‘Uzair yang mereka sembah itu pun menyeru dan mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Al-‘Aufi mengatakan daripada Ibnu ‘Abbas ra, tentang ayat di atas, “Dahulu orang-orang musyrik sering mengatakan, ‘Kami menyembah malaikat, Isa Al-Masih dan ‘Uzair.’ Mereka itulah yang diseru oleh orang-orang musyrik untuk meminta-minta.”
Imam Bukhari meriwayatkan daripada beberapa jalur termasuk ‘Abdullah bin Mas‘ud bahawa yang dimaksudkan dengan, “Orang-orang yang mereka seru itu, masing-masing mencari jalan mendampingkan diri kepada Rabb mereka,” adalah sejumlah makhluk jin yang disembah oleh orang-orang kafir, kemudiannya jin-jin itu memeluk Islam dan berpegang teguh dengan agama mereka.
Dalam Tafsir Ibnu Kathir juga dinyatakan ayat, “Sekalipun di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan gerun takut akan azab-Nya,” bermaksud bahawa ibadah tidak akan sempurna jika tidak disertai dengan perasaan takut dan harap. Perasaan takut menjadikan seseorang itu menghentikan perbuatan yang dilarang. Manakala perasaan harap memberikan dorongan kepada seseorang untuk beribadat.
Sesungguhnya azab daripada Allah Swt adalah sesuatu yang mesti ditakuti. Semoga Allah Swt melindungi kita daripada azab-Nya. Allahumma aamiin!