Surah 11: Hud (7 – 8)

Sikap Kaum Musyrik tentang Hari Kebangkitan

Surah 11: Hud (7 – 8)


Ayat 7

وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِنۢ بَعْدِ ٱلْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Dan Dia-lah yang menjadikan langit dan bumi dalam masa, sedang “Arasy-Nya, berada di atas air (Dia menjadikan semuanya itu untuk menguji kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan demi sesungguhnya! Jika engkau (wahai Muhammad) berkata: “Bahawa kamu akan dibangkitkan hidup kembali sesudah mati” tentulah orang-orang yang ingkar akan berkata: “Ini tidak lain, hanyalah seperti sihir yang nyata (tipuannya)”.

Allah Ta’ala menyatakan bahawa Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.

Ada sebahagian mufassir menyatakan “sittati ayyam” ertinya “enam hari” daripada hari-hari bagi Allah Ta’ala dalam penciptaan dan pembuatan itu. Hari-hari bagi Allah Ta’ala pula tidak sama seperti hari-hari yang di dunia. Firman-firman-Nya:

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Rabbmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”

Al-Hajj 22:47

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.”

Al-Ma’arij 70:4

Abdullah bin ’Amr bin Al-Ash berkata, Rasulullah saw telah bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan takdir seluruh makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi, sedangkan ’Arasy-Nya berada di atas air.”

(HR. Muslim)

Seterusnya Allah Swt menyatakan tentang penciptaan-Nya yang sangat menakjubkan iaitu bagaimana permulaan penciptaan sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya ’Arasy-Nya yang merupakan makhluk ciptaan-Nya yang paling agung dan air telah pun diciptakan-Nya sebelum penciptaan langit dan bumi dan sebelum Dia menciptakan sesuatu yang lain. Dia juga menjelaskan bahawa sesungguhnya apa yang ada di bawah ’Arasy adalah air sebagai asal benda hidup. Firman-Nya:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahawasanya langit dan bumi itu kedua-duanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara kedua-duanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Al-Anbiya’ 21:30

Segala ciptaan Allah Ta’ala yang Maha Agung ini adalah untuk dimanfaatkan oleh makhluk-Nya dan juga sebagai ujian kepada manusia sama ada mereka akan menyembah-Nya atau menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Sesungguhnya Dia tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia dan kepada-Nya-lah semuanya akan kembali untuk dihitung segala amal perbuatan dengan seadil-adilnya. Firman-firman-Nya:

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara kedua-duanya secara sia-sia (tanpa hikmah)…………….”

Sad 38:27

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Az-Zariyat 51:56

“Maka apakah kalian mengira bahawa sesunggguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main sahaja dan bahawasanya kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?”

Al-Mukminun 23:115

Allah Swt hendak menguji hamba-hamba-Nya, siapakah di antara mereka yang paling baik amalannya. Amalan yang baik adalah amalan yang ikhlas kerana-Nya dan sesuai dengan syariat yang dibawa oleh Rasulullah saw. Jika tidak menepati salah satu daripada dua syarat di atas, maka sesuatu amalan itu akan sia-sia tidak memberikan manfaat.

Kemudian Allah Ta’ala menyatakan sekiranya Rasulullah saw mengingatkan orang-orang musyrik tentang hari kebangkitan setelah kematian mereka sama seperti kali pertama mereka diciptakan, kemudian mereka akan diberikan pembalasan, nescaya mereka memperolok-olokkan Baginda dengan mengatakan Al-Quran itu adalah sihir.

Ayat 8

وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ ٱلْعَذَابَ إِلَىٰٓ أُمَّةٍ مَّعْدُودَةٍ لَّيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُۥٓ ۗ أَلَا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

Dan demi sesungguhnya! Jika kami tangguhkan azab daripada menimpa mereka hingga ke suatu masa yang tertentu, tentulah mereka akan berkata (secara mengejek): “Apakah yang menghalangnya?” Ketahuilah! Pada hari datangnya azab itu kepada mereka, tidak akan dapat ditolak daripada menimpa mereka, dan tentulah mereka akan diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu.

Apabila Allah Swt menangguhkan azab dan hukuman bagi orang-orang musyrik hingga ke suatu masa tertentu dan Dia menjanjikan batas waktu yang telah ditetapkan-Nya, orang-orang musyrik itu bertanya dalam bentuk pengingkaran dan ejekan dengan meminta agar disegerakan azab tersebut. Sesungguhnya apabila telah sampai waktunya, azab tersebut tidak dapat ditolak atau ditangguhkan lagi. Ini adalah janji Allah dan pasti akan berlaku.