Surah 8: Al-Anfal (55 -57)

Seburuk-buruk Makhluk di sisi Allah Swt

Surah 8: Al-Anfal (55 -57)


Ayat 55

إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya sejahat-jahat (makhluk) yang melata di sisi (hukum dan ketetapan) Allah ialah orang-orang yang kafir (yang degil dengan kekufurannya). Sebab itu mereka tidak (mahu) beriman.

Ayat 56

ٱلَّذِينَ عَـٰهَدتَّ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنقُضُونَ عَهْدَهُمْ فِى كُلِّ مَرَّةٍۢ وَهُمْ لَا يَتَّقُونَ

(Iaitu) orang-orang yang engkau telah mengikat perjanjian setia dengan mereka, kemudian mereka mencabuli perjanjian setianya pada tiap-tiap kali, sedang mereka tidak mahu memelihara dirinya (dari keaiban mencabuli perjanjian itu).

Dalam ayat 55-56 ini, Allah Swt menyatakan tentang seburuk-buruk makhluk yang berjalan di muka bumi ini. Mereka adalah:

  • Orang-orang kafir. Ini kerana mereka tidak beriman.
  • Orang-orang yang setiap kali mengadakan perjanjian, mereka selalu melanggar perjanjiannya.
  • Tidak takut kepada Allah Ta’ala dalam setiap dosa dan pengkhianatan yang mereka lakukan.
Ayat 57

فَإِمَّا تَثْقَفَنَّهُمْ فِى ٱلْحَرْبِ فَشَرِّدْ بِهِم مَّنْ خَلْفَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Oleh itu, jika engkau menemui mereka dalam peperangan maka hancurkanlah mereka (supaya dengan itu) orang-orang yang di belakang mereka (gerun gentar); mudah-mudahan orang-orang itu pula beringat (insaf).

Allah Ta’ala mengajar orang-orang beriman iaitu apabila mereka menghadapi orang-orang kafir yang melanggar perjanjian dalam suatu peperangan, berikanlah seksaan yang keras dan bersikap kasarlah dalam melakukan penyerangan, supaya musuh-musuh yang lain, baik daripada kalangan bangsa Arab dan yang lainnya menjadi takut dan mengambil pengajaran.

Nabi Muhammad saw pernah berkhutbah di hadapan para sahabat dalam menghadapi pertempuran sebagai berikut:

“Wahai sekalian manusia, janganlah kamu mencita-citakan (menginginkan) berjumpa dengan musuh dan mohonlah keselamatan kepada Allah. Akan tetapi apabila kamu berjumpa dengan mereka, maka bertahanlah dengan kesabaran (dalam pertempuran) dan ketahuilah bahawa syurga itu berada di bawah bayangan pedang.” Kemudian Baginda menambah dengan doa, “Ya Allah yang menurunkan Al-Quran, dan yang menjalankan awan di langit, hancurkanlah golongan-golongan musuh ini, cerai-beraikanlah mereka dan berilah pertolongan kepada kami untuk mengalahkan mereka.”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

“Mudah-mudahan orang-orang itu pula beringat (insaf)” bermaksud agar mereka bersikap berhati-hati ketika hendak melanggar perjanjian atau mereka juga akan diperangi dengan keras oleh kaum muslimin. Inilah faedah adanya hukuman hudud terhadap maksiat agar orang yang melakukan kesalahan mengambil pelajaran dan orang lain yang menyaksikannya tidak melakukan hal yang sama.