Surah 2: Al-Baqarah (186) 

Allah Swt Memakbulkan Doa Hamba-Nya 

Surah 2: Al-Baqarah (186) 


Ayat 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintah-Ku), dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku supaya mereka menjadi baik serta betul.

Allah Ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya agar memohon kepada-Nya. Dia Maha Dekat kepada orang-orang yang berdoa kepada-Nya dan akan memperkenankan doa jika mereka memenuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada-Nya. Firman-Nya: 

“Berdoalah kepada Rabbmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” 

Al-A’raf 7:55 

Doa seseorang pasti akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Daripada Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda: 

”Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandungi dosa atau memutuskan tali silaturrahim di dalamnya, melainkan Allah akan memberinya satu di antara tiga perkara; iaitu boleh jadi Allah segera mengabulkan doa tersebut, atau menyimpan baginya sebagai pahala di akhirat, atau menyelamatkannya daripada keburukan atau kejahatan yang setara dengan doa yang diminta.” Para sahabat berkata: “Jika demikian, kami akan memperbanyakkan (doa).” Rasulullah saw menjawab: “Allah Swt lebih banyak lagi (pemberian-Nya).” 

(HR. Ahmad) 

Apabila syarat-syarat berdoa dipenuhi mengikut batasan, pasti doa itu akan dimakbulkan. Ibnu ‘Abbas ra berkata setiap hamba yang berdoa pasti dikabulkan doanya. Jika apa yang dia doakan itu adalah rezeki baginya di dunia, dia akan diberikan rezeki itu. Namun jika bukan rezekinya di dunia, hal itu akan disimpankan baginya di akhirat. 

Antara waktu yang mustajab berdoa adalah waktu sahur, waktu berbuka puasa, antara azan dan iqamah, antara Zohor dan Asar pada hari Rabu, akhir waktu selepas solat Asar pada hari Jumaat, dalam keadaan darurat, ketika musafir, ketika sakit, ketika turun hujan dan ketika berbaris di medan perang. Semua ini dinyatakan dalam beberapa hadis.